Senin, 28 Juli 2014

LEBARAN TIBA





Kututup lembaran kitab bijaksana itu..



Dikisahkan dalam kitab itu

Tempo dua tahun sebuah kota dimenangkan

Bukan dengan perang

Bukan pula untuk berdirinya menara peringatan atas jasanya



Tekadnya hanya satu

Umat Tuhan kembali kepada Tuhanku



Setelah kota itu dimenangkan untuk Tuhannya

Dia pun pergi melanjutkan misinya

Tanpa peduli apakah dirinya akan dikenang atau justru dilupakan



Tercenung aku

Berapa lama aku sudah di sini?

Lebih dari seperempat abad



Adakah adanya aku di sini, membawa umat kembali kepada Penciptanya?

Sujud bersimpuh tunduk dan merasa sangat bodoh aku

“Aku bodoh dan tidak mengerti,

Seperti hewan aku di dekat-MU.”



Suara bedug terdengar bertalu-talu

Lebaran tiba..



Bergegas ku langkahkan kaki

Ku ketuk pintu satu ke satu pintu lainnya

Ku julurkan sepuluh jariku

Mohon maaf lahir batin, tetangga-tetanggaku



“Mari nak, kita makan ketupat lebaran.”

“Terima kasih Pak, engkau terima aku yang tak sama denganmu,”
Tatapan mata dan senyumpun bersilatuhrahmi



Semoga tahun depan hari raya masih tiba

Dan, kala itu lidah kita semua mengaku

Semua lutut kita bersujud

Menyembah ALLAH Pencipta Langit dan Bumi
Permulaan akan hikmat takut akan Tuhan






Sitta Manurung