Kututup
lembaran kitab bijaksana itu..
Dikisahkan
dalam kitab itu
Tempo
dua tahun sebuah kota dimenangkan
Bukan
dengan perang
Bukan
pula untuk berdirinya menara peringatan atas jasanya
Tekadnya
hanya satu
Umat
Tuhan kembali kepada Tuhanku
Setelah
kota itu dimenangkan untuk Tuhannya
Dia
pun pergi melanjutkan misinya
Tanpa
peduli apakah dirinya akan dikenang atau justru dilupakan
Tercenung
aku
Berapa
lama aku sudah di sini?
Lebih
dari seperempat abad
Adakah
adanya aku di sini, membawa umat kembali kepada Penciptanya?
Sujud
bersimpuh tunduk dan merasa sangat bodoh aku
“Aku
bodoh dan tidak mengerti,
Seperti
hewan aku di dekat-MU.”
Suara
bedug terdengar bertalu-talu
Lebaran
tiba..
Bergegas ku
langkahkan kaki
Ku
ketuk pintu satu ke satu pintu lainnya
Ku
julurkan sepuluh jariku
Mohon
maaf lahir batin, tetangga-tetanggaku
“Mari
nak, kita makan ketupat lebaran.”
“Terima
kasih Pak, engkau terima aku yang tak sama denganmu,”
Tatapan mata dan senyumpun bersilatuhrahmi
Semoga
tahun depan hari raya masih tiba
Dan,
kala itu lidah kita semua mengaku
Semua
lutut kita bersujud
Menyembah
ALLAH Pencipta Langit dan Bumi
Permulaan akan hikmat takut akan Tuhan
Sitta
Manurung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar